Tuesday, April 7, 2015

Haedar Nashir: Muhammadiyah Lahir Karena Dakwah Komunitas

Keunggulan Muhammadiyah sebagai organisasi modern pemilik amal usaha terbanyak di dunia perlu ditopang gerakan berbasis komunitas. Hal itu terungkap dalam Seminar Pra-Muktamar Muhammadiyah ke-47 yang diadakan oleh Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Aula BAU UMM, Selasa kemarin (31/3).
Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir , bahkan mengungkapkan, hidup matinya Muhammadiyah sebagai gerakan sosial sangat tergantung pada aktivitasnya di basis jamaah atau komunitas. “Hingga saat ini, ciri gerakan Muhammadiyah sangat kental di bidang kesehatan, pelayanan sosial dan pemberdayaan masyarakat. Ketiga hal itu tak mungkin hidup tanpa kekuatan komunitas,” jelasnya.
Haedar mencontohkan, gerakan pembebasan anak yatim dan orang miskin pada 1922 yang lantas dilembagakan melalui Penolong Kesengsaraan Oemoem (PKO), bisa lahir karena dakwah Muhammadiyah berbasis komunitas.
Selain Haedar dan Rektor UMM, Muhadjir Effendi, para pakar Muhammadiyah yang menjadi narasumber seminar ini yaitu Fauzan Saleh, Syamsul Arifin, Achmad Jainuri, dan Hilman Latief. Di akhir acara, Moh Nurhakim selaku ketua pelaksana menyampaikan rumusan hasil seminar yang akan menjadi rekomendasi bagi Muktamar Muhammadiyah ke-47 pada 3-7 Agustus 2015 di Makassar.
Selain UMM, PTM yang juga mengadakan seminar pra-Muktamar yaitu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Muhammadiyah Surakarta, STIKES Aisyiyah Yogyakarta, Universitas Muhammadiyah Palangkaraya, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Universitas Muhammadiyah Banda Aceh, Universitas Muhammadiyah Sorong, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara, Universitas Muhammadiyah Surabaya, Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka, Universitas Muhammadiyah Jakarta, dan IKIP Muhammadiyah Maumere.
 “Masing-masing kampus mengangkat tema berbeda. Mereka diminta berpikir serius dan kritis mengenai Muhammadiyah saat ini dan yang akan datang,” tandasnya.
Sumber:muhammadiyyah.or.id

No comments:

Post a Comment