Friday, June 26, 2015

Doa, Yasinan, Tahlilan, Kenduri untuk Mayit/Orang yang telah meninggal

Saya selalu bilang ke teman saya, bahwa ahlu sunnah wal jamaah itu, garis keilmuannya sudah teruji zaman. Sanad keilmuannya sampai pada rasulullah, berbeda dengan ilmu umum yang biasa tidak mempedulikan sanad keilmuan. Akhirnya, amalan-amalan yang telah diajarkan oleh Ulama Ahlu sunnah wal jamaah itu, insya Allah punya dalil.

Terkadang orang biasa menyalahkan karena belum memahami dalil yang melandasi amalan-amalan kita, karena mereka menganggap bahwa itu adalah perbuatan yang mengandung syirik. Padahal, Ulama Ahlu sunnah wal Jamaah adalah manusia-manusia yang sungguh berhati-hati dalam beragama, yang selalu mengikuti petunjuk nabi.

Oke, kesempatan ini, saya ingin berbagi ke teman2 yang biasa mengangungkan ulama-ulama wahabi seperti Al bani, Ibnu Baz, ataupun Ustmain (biasanya mereka menggunakan kata mulia didepan kata orang-orang terhormat itu dengan kata syekh ato imam, tetapi ketika memanggil nama nabi hanya menggunakan nama aslinya, berbeda dengan Masyarakat Ahlu sunnnah wal Jamaah, yang sering menggunakan Sayyidina/Tuan Kami didepan kata nabi Muhammad, S. A. W semoga berkahnya dilimpihkan kepada kita semua).

Kemarin saya habis baca web Fatwa Ulama Wahabi Abdul Aziz bin Baz, dalam fatwanya dia membolehkan untuk acara doa, yasinan, tahlilan, kenduri untuk orang yang meninggal yang biasa dilakukan oleh masyarakat Ahlu sunnah wal jamaah pada umumnya. Check di web nya http://www.binbaz.org.sa/node/2702.


No comments:

Post a Comment